PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

Waduh, Menteri Jero Dituding Ngaco

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 25 April 2012, 09:38 WIB
Waduh, Menteri Jero Dituding <i>Ngaco</i>
jero wacik/ist
RMOL. Pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap kenderaan dengan berkapasitas 1500 cc ke atas sama saja pemerintah kembali ke wacana pembatasan penggunaan premium pada APBN 2012 yang dibatalkan oleh pemerintah karena mendapat penolakan publik.

Hal itu disampaikan ekonom dari Sabang Merauke Circle (SMC) Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 25/4).

"Bagi saya, Jero wacik (Menteri ESDM) yang mewacanakan pembatasan, ngaco. Wong pembatasan sudah ditolak kok, kenapa wacana itu diulangi lagi," ungkap Dahnil mempertanyakan.

Tak hanya itu, masih kata Dahnil, kalau pembatasan BBM bersubsidi jadi diterapkan pemerintah, dipastikan sistem pengawasannya akan sangat merepotkan dan sangat tak efisien. Karena kendaraan di bawah 1500 cc tidak banyak, dan rata-rata kendaraan itu di atas 1500 cc.

"Ditambah lagi apabila wacana ini bergulir lama tanpa eksekusi yang jelas, yang akan terjadi adalah pemicu inflasi menjadi lebih tinggi. Yang jelas, hantu inflasi akan semakin menakuti ekonomi Indonesia," demikian Dahnil, pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtaya Serang, Banten ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA