"Pertama, bahwa keakraban yang ditunjukkan TNI dan Polri selama ini di depan publik diindikasikan semu," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (23/4).
Kegiatan yang sering dilakukan bersama-sama antara Polri dan TNI itu berupa kegiatan bersama antar Mabes TNI dan Mabes Polri.
"Harus diakui diantara para perwira tingginya memang akrab, tapi tidak seperti itu pada level bawah," lanjut mantan Sekretaris Militer Presiden itu.
Hal kedua yang bisa ditangkap adalah disiplin para prajurit kedua aparat masih rendah. Dengan enteng mereka melepaskan tembakan membabi buta untuk sesuatu yang tak jelas, padahal pelurunya dibeli dengan uang rakyat.
"Panglima TNI dan Kapolri harus memberi tindakan keras kepada para pelakunya, kalau perlu copot Komandan Batalyon Kostrad-nya dan Dansat Brimob-nya," seru TB Hasanuddin.
Menurut dia, Presiden SBY harus mampu mengendalikan kedua lembaga bersenjata itu lewat Panglima TNI dan Kapolri.
"Ini penting jangan sampai rakyat menangkap kesan terjadinya pembiaran," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: