HARI KARTINI

Sudah Bukan Saatnya Wanita Minta Jatah!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 22 April 2012, 11:04 WIB
Sudah Bukan Saatnya Wanita Minta Jatah<i>!</i>
kartini
RMOL. RA Kartini memilih mengikuti kemauan orang tuanya menikah dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri, meski saat itu ia masih ingin menuntut ilmu.

Meski tetap menikah pada 12 November 1903, semangat Kartini untuk melanjuti sekolah terus berkibar dalam jiwa dan itu tersirat dalam surat-suratnya yang disampaikan ke kawan-kawannya.

"Semangat inilah yang sebenarnya makna perjuangan Kartini," ujar Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia Zulham Effendi terkait peringatan hari Kartini yang dilakukan setiap 21 April, yang jatuh kemarin.

"Sudah tidak jamannya lagi, ketika berbicara Kartini, masih mengaitkan dengan gender atau komposisi keterwakilan perempuan di jabatan, di politik dan di pekerjaan," sambung Zulham.

Menurut Zulham, yang juga koordinator PPI Dunia ini, pesan yang disampaikan Kartini itu adalah pendidikan harus diutamakan. Inilah yang harus diperhatikan rakyat Indonesia.

"Bayangkan kalau seluruh wanita Indonesia mengenyam pendidikan yang tinggi, saya yakin dengan pendidikan yang ada pasti bisa membina generasi muda dengan baik sehingga masalah-masalah sosial yang menimpa generasi muda seperti narkoba, geng motor dan  pergaulan bebas dengan sendirinya akan dapat teratasi," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA