Demikian disampaikan anggota DPR perempuan dari Fraksi Partai Demokrat, Inggrid Kansil, kepada wartawan, hari ini (Jumat, 20/4).
"Dalam era globalisasi saat ini, dimana arus infomasi dan komunikasi terbuka demikian lebar, Kartini muda akan lebih banyak menemui tantangan yang dihadapinya," kata istri dari Menkop UKM Syarif Hasan itu.
Hendaknya, lanjut mantan model itu, semua orang sepakat bahwa ibu rumah tangga dapat diakui sebagai sebuah profesi. Apalagi, tumbuh kembang anak pertama kali di dalam lingkungan keluarga. Sehingga jika ingin menciptakan dunia tentunya terbentuk dari akar keluarga. Dan wanita adalah generator dalam sebuah keluarga.
Tantangan kedua adalah pendidikan yang berarti kesulitan ekonomi seharusnya tidak menjadi penghalang karena wanita modern saat ini harus mampu dan tahan banting untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Ketiga adalah soal kesehatan. Wanita saat ini harus menyadari pentingnya kesehatan untuk dirinya dan kaumnya. Mulai dari kesehatan reproduksi, khususnya dalam turut membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Soal kesetaraan gender, dia tak sepakat jika bangsa Indonesia menggunakan standar konspesi Barat.
"Pemikiran kartini yang menggambarkan ke-timuran bangsa Indonesia sudah memacu kesetaraan gender di Indonesia," tegas anggota Komisi VIII tersebut.
Dia bangga Indonesia sudah meratifikasi konvensi Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW) dan berpartisipasi dalam negara yang mengikuti program MDG's dimana salah satu konten di dalamnya adalah promosi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Sekarang pun sedang dibahas di DPR RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender yang akan memberikan kekuatan hukum mengikat pada realisasinya," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: