Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah masalah biaya pemilukada, proses pemilu, dan rekrutmen calon. Ia mencontohkan, Pemilukada DKI Jakarta terlihat pertarungan para kader terbaik partai.
"Contoh, DKI sudah cerdas, demokrasi akan baik kalau masyarkatnya sudah cerdas, partai mencabut kader terbaikknya, termasuk dari daerah," kata Farhan disela-sela dialog pilar negara yang bertajuk 'Penyelenggaraan Pilkada: tinjauan dari perspektif konstitusi', di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4).
Untuk itu, ia meminta agar penyelenggaraan Pemilukada harus dewasa kedepan. Menurutnya, Pemilukada di Provinsi cuku dilakukan sekali.
"Semestinya, disetiap provinsi itu satu kali memilih (pemilukada), yaitu calon gubernur/bupati/walikota. Agar efektif, tidak sibuk, biaya murah. Dan akan ada kaderesisasi yang baik," jelasnya.
[mar]
BERITA TERKAIT: