Kalah Voting, Golkar Berdalih Jalankan Instruksi SBY dan Ical

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 12 April 2012, 20:36 WIB
Kalah Voting, Golkar Berdalih Jalankan Instruksi SBY dan Ical
Setya Novanto/ist
RMOL. Fraksi Partai Golkar di DPR terpaksa harus mengalah atas hasil voting sidang Paripurna terkait RUU Pemilu. Dimana Golkar yang mengusulkan metode webster kalah suara dari partai koalisi yang mendukung kuota murni.

Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto menyatakan, partainya tetap akan menghargai dari hasil keputusan tersebut meski hal itu di luar dari dugaan partainya.

"Itu juga di luar dugaan kita, ada perbedaan pada akhir pandangan kita. Tapi tetap kebersamaan menghargai satu sama lain. Mungkin ada hal-hal yang kita tidak ketahui," kata Setya, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/4).

Kendati demikian, ia mengaku bahwa keputusan tersebut juga atas keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Yang jelas kita melakukan sesuai arahan-arahan yang sudah dibicarakan antara Presiden (SBY) dan Pak Ical," ungkapnya.

Menurutnya, partainya tetap menuju kepada presidensil, sebagaimana apa yang di rencananakan pemerintah.

"Kita tentunya di koalisi juga mengikuti saran-saran beliau untuk masalah itu dengan cara itu kita ingin semua bisa diakukan secara cepat mudah, transparan, dan kita inginkan ini lebih efisien. Kita sangat ingin betul-betul ini berhasil dengan baik," jelasnya.

Untuk diketahui, DPR akhirnya menetapkan sistem kuota murni yang akan dipakai pada pemilihan umum 2014.

Dalam voting terbuka itu, metode kuota murni dipilih oleh 342 peserta rapat. Sedangkan metode perhitungan webster dipilih 188 peserta. Jumlah seluruh anggota yang memilih adalah 530 orang.

Sistem kuota murni didukung oleh Demokrat (140 suara), PKS (54), PAN (42), PPP (37), PKB (28), Gerindra (24), dan Hanura (17).

Sedangkan yang mendukung metode webster adalah PDIP (91) dan Golkar (97). [mar]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA