Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi III DPR, Pieter Zulkifli Simabuea di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4/2014). Ditegaskannya, saat ini para hakim bekerja tidak lagi sesuai dengan hati nurani.
“Saya berani pertaruhkan jabatan dan kredibilitas saya sebagai anggota DPR. Bahwa, banyak juga hakim yang tidak punya hati nurani. Akhirnya, hakim yang baik, tergilas dengan hakim yang tidak baik,†tegas Pieter.
Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, banyak pengaduan masyarakat tentang hakim yang tidak baik. Menurutnya, hakim sudah tak lagi peduli dengan keadilan melainkan uang.
“Disini saya sangat prihatin, ada laporan masyarakat yang masuk di Komisi III dan ruangan saya. Masyarakat itu mengadu bahwa ada hakim yang tidak peduli orang itu benar atau salah. Hakim pro kepada yang punya uang,†paparnya.
Masih kata Pieter, dari sekian banyak pengaduan yang dipelajari, cukup banyak yang mengusik nurani masyarakat.
“Banyak aspirasi masyarakat dan kepentingan negara diabaikan. Saya bisa buktikan. Mari kita uji keputusan hakim-hakim di daerah,†ujarnya
Pieter juga mengaku bahwa kesejahteraan hakim suatu keharusan. “Kesejahteraan hakim mutlak diberikan. Tapi kualitas, intelektualitas, tanggun jawab hakim yang berkadilan tetap harus dibuktikan,†tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, para hakim terus memperjuangkan agar tunjangan selama 11 tahun dan gaji selama empat tahun yang tidak pernah naik supaya disesuaikan alias dinaikkan.
Hari ini, (Senin, 9/4), sebanyak 40 hakim dari berbagai daerah menggeruduk kantor Mahkamah Agung di Jakarta untuk menyampaikan tuntutan tersebut.
[mar]
BERITA TERKAIT: