PILKADA DKI JAKARTA

Warga Muhammadiyah Harus Pilih Kader Sendiri!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 09 April 2012, 08:43 WIB
Warga Muhammadiyah Harus Pilih Kader Sendiri<i>!</i>
amirsyah tambunan
rmol news logo Warga Muhammadiyah diharapkan menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta Juli mendatang. Karena inilah saatnya warga ikut menentukan bagaimana nasib Ibukota untuk lima tahun ke depan.

Begitu imbauan yang disampaikan mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Amirsyah Tambunan kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 9/4).

Dan dalam menggunakan hak pilih tersebut, warga parsyarikatan yang didirikan Kiai Ahmad Dahlan ini juga jangan sampai salah pilih. Mengingat, berbeda dengan pemilihan gubernur pada 2007 lalu yang hanya dua pasangan calon, pemilihan tahun ini diikuti sebanyak enam calon. Karena itu harus jeli, jangan sampai salah menilai, dikira pasangan calon yang dipilih itu ahli dalam menata dan memperbaiki serta mengatasi persoalan Jakarta, ternyata tidak bisa bisa berbuat apa-apa.

"(Karena itu) saya mengajak warga Muhammadiyah untuk mengerti dan memahami  tentang konsep kader dan pengkaderan dalam Muhammadiyah. Karena itu sebagai  kader, sebaiknya memilih bukan orang lain yang bukan kader. Saya rasa ini tanda-tanda Muhammadiyah yang punya watak dan karakter," ungkap Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia ini.

Meski begitu, Amirsyah tak membeberkan siapa dari enam pasangan calon itu yang merupakan kader dan pernah menjadi pengurus Muhammadiyah. Menurutnya, tanpa disebutkan pun, warga Muhammadiyah pasti tahu siapa dia itu orang.

Amirsyah juga mengingatkan, jangan sampai ajang pilgub Jakarta ini membuat warga Muhammadiyah terpecah belah hanya karena beda pilihan. Semangan persaudaraan antarsesama kader dan warga harus tetap dijaga meski berbeda pilihan politik. Karena memang, sambung Amir, warga Muhammadiyah memiliki otonomi sendiri untuk menentukan siapa pasangan calon terbaik yang akan dipilih.

"Namun saya mengingatkan pada warga Muhammadiyah, biarlah pilihan berbeda tapi ukhuwah, satu. Yakni menghargai perbedaan pilihan, jadi harus memiliki semangat dan fatsun politik yang santun," demikian Amir. [zul]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA