DPP PDI Perjuangan diminta untuk mengajukan kader sendiri pada pemilihan gubernur DKI Jakarta, yang masa pendaftaran calon sudah mulai dibuka hari ini.
"Saya sebagai kader, (meminta) harus dari internal. Mau itu sebagai gubernur atau wakil gubernur. Jadi harus jelas, terukur," ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 13/3).
Menurutnya, ada banyak kader PDIP yang layak diusung jadi calon gubernur. Antara lain Joko Widodo, Boy Sadikin, Adang Ruchiatna. Sedangkan untuk posisi calon wagub bisa diajukan Adang Ruchiatna, Boy Sadikin, TB Hasanuddin, Bambang DH, dan juga Djarot Saiful Hidayat.
Pras, demikian ia akrab disapa, mensyaratkan harus ada kader sendiri yang diusung karena kecewa dengan Fauzi Bowo. Fauzi Bowo, yang mereka usung pada 2007 lalu, meninggalkan PDIP setelah menang.
"Makanya, jangan lagi buka luka lama. Kan dia bukan gubernurnya Partai Demokrat, tapi semua partai," sergahnya.
Meski begitu, dia tidak menampik ada wacana memasangkan Gubernur DKI Jakarta itu dengan kader PDIP sebagai wakil.
"Ya," ujarnya.
Tapi buru-buru ia menambahkan, apa salahnya PDI Perjuangan maju sendiri. Kalau maju sendiri, menang terhormat atau kalaupun kalah, tidak akan malu.
Bukankah PDIP tidak cukup syarat untuk mengajukan calon?
"Kan bisa koalisi. Masih banyak partai politik yang menentukan calonnya. Selama itu belum deklarasi, masih bisa kita ajak berkoalisi," jelasnya.
Tapi Pras tidak membebeberkan bagaimana komposisi calon kalau memang PDIP tidak mengusung Foke dan sebaliknya berkoalisi dengan partai lain.
"Itu tergantung bargaining position, tidak ada masalah. Yang penting membuat Jakarta aman dan nyaman. Tidak seperti sekarang ini. Harus ada perubahan," tandasnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: