Penegasan itu disampaikan Max terkait seruan yang dibuat Jemmy Setiawan agar semua kader Demokrat memboikot media yang bertendensi politik, mengadu domba internal Demokrat dan selalu mendeskriditkan SBY melalui pemberitaan yang mereka buat. Jemmy sendiri mengatasnamakan Kabiro Hukum dan HAM Partai Demokrat saat menyampaikan seruannya pada Jumat (16/2) lalu itu.
"Kami (DPP Demokrat) tidak berpikir seperti yang disampaikan Jemmy. Partai selalu berteman dengan media kapan pun," kata Max kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 18/2).
Max menambahkan, sejak didirikan partai Demokrat menjadikan media sebagai fatner kerja. Tanpa media partai Demokrat tidak akan menjadi seperti sekarang ini: mendapat kepercayaan dari mayoritas rakyat.
"Dimana dia belajar, atau dari mana mendapatkan data sampai-sampai harus memboikot media? Kalau untuk kepentingan pribadi dia terserah saja mau memboikot media. Tapi Demokrat tidak berpikir seperti itu," tegas Max lagi.
Max menjelaskan, pemberitaan media tentang partai Demokrat yang ada saat ini tak lebih sebagai fenomena yang harus diterima. Di sisi lain, hal yang dilakukan partai adalah menyampaikan segala sesuatu yang ada ke media juga. Bukan memboikotnya.
"Saya menyayangkan, seolah-olah dia (Jemmy) mengatas-namakan Demokrat. Jangan-jangan orang-orang ini mau menghancurkan Demokrat," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: