Laporan itu berdasarkan insiden pada Sabtu lalu (11/2), saat rombongan FPI dihadang lebih dari 1000 orang dari Suku Dayak di Bandar Udara Cilik Riwut, Palangkaraya. Massa daerah setempat menolak kedatangan para petinggi FPI yang mempunyai agenda peresmian markas mereka di Palangkaraya.
Delegasi FPI yang ada di pesawat adalah Sekjen, Wasekjen, Ketua Bidang Dakwah dan Panglima Laskar. Sedangkan Ketua Umum FPI Habib Rizieq tidak ikut rombongan karena sakit. Dalam siaran persnya, Habib Rizieq mengatakan, rombongan FPI dikepung dalam pesawat Sriwijaya oleh ratusan orang berikat kepala merah yang masuk ke landasan dan ribuan orang Dayak di luar Bandara Cilik Riwut Palangkaraya tanpa alasan jelas.
Saat itu juga, Habib Rizieq melaporkan insiden pengepungan itu ke Mabes Polri. Akhirnya, delegasi FPI diterbangkan dengan pesawat yang sama ke Banjarmasin atas alasan keamanan dan setelah itu dipulangkan ke Jakarta.
Rizieq menuduh Gubernur Kalteng Teras Narang dan Kapolda Kalteng Damianus Zacky sengaja mengerahkan massa menolak FPI. Dia jelaskan juga bahwa Teras Narang punya hubungan sangat buruk dengan FPI. Kerabatnya, Yansen Binti, disebut Rizieq tebar ancaman pada FPI, dan Kapolda Kalteng beri pernyataan tidak mau bertanggungjawab apabila terjadi kekerasan.
"Diduga ada yang mainkan kejelekan hubungan tersebut untuk provokasi Dayak dengan tujuan adu domba," katanya.
Pantauan di Mabes Polri, dua kuasa hukum FPI terlihat baru tiba ke kantor Humas Mabes Polri untuk melaporkan kasus itu untuk kemudian ke kantor Bareskrim. Namun, massa dari FPI belum terlihat.
[ald]
BERITA TERKAIT: