"Ini akibat pengawasan dari pemilik bus dan pembinaan kepada para sopir yang sangat lemah dan lebih mengutamakan setoran sehingga hal ini sering terjadi," kata anggota Komisi Perhubungan DPR Saleh Husin (Sabtu, 11/2).
Di kawasan Pasar Cisarua, Bogor, kemarin, bus Karunia Bhakti jurusan Garut-Jakarta itu menabrak beberapa mobil kecil, motor, dan juga menghantam bus Doa Ibu yang datang dari awah berlawanan. Tak sampai disitu, bus juga terus meluncur dan menabrak warung bakso dan sebuah villa. Setidaknya, 14 orang tewas dan puluhan lainnya luka ringan dan berat atas indisen tersebut.
Pengawasan yang lemah dari pemilik bus, lanjut Sekretaris Fraksi Hanura ini, bisa dilihat di jalan raya, dimana acap kali bus-bus angkutan umum sering melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.
"Untuk itu harus menjadi perhatian serius Ditjen Perhubungan Darat (Kementerian Perhubungan) dalam memberikan ijin maupun pemeriksaan berkala terhadap bus angkutan umum. Dan jangan ragu untuk mencabut ijin perusahaan bus tersebut bila bersalah sehingga ada efek jera," tandasnya.[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: