Pada titik inilah seharusnya Anas mengambil peran penting dan bersejarah.
"Dia harus legowo untuk menyatakan mundur. Pilihan ini memang sulit. Tetapi itulah pilihan terbaik yang harus dia ambil jika ia betul-betul sayang pada PD," ungkap pengamat politik Saleh Partaonan Daulay pagi ini (Senin, 6/2).
Menurut Saleh, Pilihan mundur bukanlah akhir dari segalanya bagi mantan Ketua Umum PB HMI tersebut. Toh kalau Anas terbukti tidak bersalah, partai tentu mempunyai mekanisme sendiri untuk merehabilitasi namanya dan memberikan hak-hak politik seperti yang dimiliki saat ini.
"Dan kalaupun ia bersalah, itu akan tetap bermakna setidaknya akan dikenang sebagai orang yang bertanggung jawab terutama dalam menyelematkan citra PD," imbuhnya.
"Sekarang semuanya terpulang kepada Anas. Bukan kepada Ruhut (Sitompul), bukan kepada Angelina Sondakh, bukan pada Nazaruddin, dan bahkan bukan pada SBY. Anas adalah segalanya dalam penyelesaian masalah PD," sambung pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: