Hal ini disebabkan demokrasi yang dipraktikkan saat ini kita begitu liberal dan cenderung dikuasi pemilik modal, dan nepotisme kekeluargaan. Sehingga arah bangsa terus menerus hanyut dalam kapitalisme.
Karena itu, menurut Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, Indonesia membutuhkan figur baru yang bisa mencerminkan impian dan semangat proklamator kemerdekaan, Soekarno.
"Dalam hal ini pemuda harus memperkuat jati diri untuk menghayati semangat para pendiri republik ini," ujarnya dalam diskusi "Peran Pemuda dan Mahasiswa dalam Menjaga Nilai-nilai Demokrasi sesuai Konstitusi" yang diselenggarakan Central Gerakan Mahasiswa, di Gallery Kafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, (Senin, 30/1).
Saat ini terdapat dua tokoh nasional alumni Institut Teknologi Bandung, yang sudah menyatakan kesiapan memimpin negeri ini, baik secara eksplisit, Hatta Rajasa dan Aburizal Baksi secara implisit. Tapi, Syahganda mengingatkan, Hatta dan Aburizal belum merepresentasikan semangat dan nilai-nilai perjuangan Soekarno, meskipun satu almamater.
Makanya, mantan aktivis Institut Teknologi Bandung ini berharap Hatta dan Aburizal harus mengubah pilihan ideologi dan semangat kerakyatannya lebih dekat dengan cita-cita
founding fathers agar mereka dapat meneruskan sejarah perjuangan Soekarno.
"Mahasiswa dan pemuda seyognyanya bergerak melawan kapitalisme global menyambut (gerakan)
Occupy Wallstreet untuk memunculkan pemimpin mendatang yang lebih ideologis," demikian Syahganda.
[zul]
BERITA TERKAIT: