Untuk itulah Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyelenggarakan rapat koordinasi antisipasi banjir Jakarta dan sekitarnya. Rapat koordinasi dipimpin Deputi Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi, yang dihadiri dari kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.
Demikian informasi yang didapatkan dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR. Sutopo Purwo Nugroho sesaat lalu (Jumat, 20/1). Hingga dua hari ke depan, curah hujan relatif ringan hingga sedang. Adanya tekanan rendah di Laut China Selatan menyebabkan massa uap air dari utara dibelokkan ke tekanan rendah sehingga cuaca di Jakarta cerah. Diperkirakan ini hanya akan berlangsung hingga dua hari ke depan. BMKG hanya mampu memprediksikan 1-2 hari ke depan dan 3 jam ke depan dengan menggunakan radar cuaca. Jika sudah luruh makan potensi hujan Jakarta akan tinggi.
BPBD Provinsi DKI dan Dinas Pekerjaan Umum menyampaikan sudah menyiapkan semua sumber daya yang ada, seperti peralatan, logistik, sarana prasaran pengendali banjir, layanan kesehatan dapur umum dan sebagainya. Piket siaga banjir sudah diaktifkan di bawah komando BPBD DKI. Dari 267 kelurahan yang ada, 93 kelurahan merupakan rawan banjir.
Sedangkan jumlah penduduk yang terancam lebih dari 980 ribu jiwa atau 10,2 persen dari total penduduk. Logistik dan peralatan sudah didekatkan dengan 62 titik banjir. Aparat pemerintah hingga kelurahan diminta untuk terus memonitor banjir dan memperkuat sistem peringatan dini banjir.
Sementara beberapa wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah akan menerima curah hujan sangat tinggi (lebih dari 500 mm) selama Januari, khususnya di Semarang, kawasan Merapi, Solo dan hulu Sungai Bengawan Solo. Wilayah Banten, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Timur bagian timur juga sangat tinggi.
[ald]
BERITA TERKAIT: