Imam Santoso: Maret-September SBY Lengser!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 17 Januari 2012, 16:04 WIB
Imam Santoso: Maret-September SBY Lengser<i>!</i>
sby/ist
RMOL. Periode Maret sampai September 2012 adalah masa-masa kritis SBY. Pada periode inilah akan ditentukan jatuh-tidaknya SBY. Untuk itu, para aktivis perubahan perlu mendekati tentara aktif, agar mereka berperan seperti pada pra kejatuhan Presiden Soeharto tahun 1998 yang “membukakan” pintu DPR sehingga dapat diduduki mahasiswa.

Demikian mengemuka pada diskusi yang diselenggarakan Rumah Perubahan 2.0 bertema "Gerakan Rakyat Vs Merosotnya Kredibilitas Pemerintah", Selasa (17/01). Diskusi menghadirkan pakar politik UI Prof. Iberamsyah, wartawan senior Budiarto Shambazy, paranormal Ki Gendeng Pamungkas, dan aktivis 98 Ahmad Kasino.

"Jangan pernah berharap dari para jenderal purnawirawan. Mereka baru sekarang berani berteriak mengeritik SBY setelah pensiun. Lupakan saja mereka. Kita harus mendekati para jenderal aktif, khususnya Pangdam, agar mereka mau berperan seperti tahun 1998. Kalau pun para jenderal purnawirawan itu kita libatkan, minta mereka yang melakukan pendekatan kepada jenderal-jenderal aktif supaya mendukung revolusi," papar Ki Gendeng.
 
Menurut paranormal yang dikenal suka menyantet ini, problem utama Indonesia sekarang ada pada SBY. Selama SBY masih menjadi presiden, jangan harap berbagai masalah bangsa bisa diselesaikan. Century misalnya, lanjut Ki Gendeng, tidak akan pernah bisa dituntaskan selama SBY masih menjadi presiden.

"Jadi, kalau mau memperbaiki negara, langkah pertama adalah menurunkan SBY. Dalam pandangan paranormal saya, Maret sampai September 2012 adalah masa-masa kritis SBY. Pada periode itulah akan ditentukan jatuh-tidaknya SBY. Tapi saya yakin, dia akan jatuh. Saya sendiri sudah sejak awal meletakkan foto SBY di kandang burung perkutut dan saya gantungkan di depan rumah," tukas paranormal bernama asli Imam Santoso itu.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA