Sebagian Banten Masih Terendam, Tiga Orang Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 16 Januari 2012, 16:30 WIB
Sebagian Banten Masih Terendam, Tiga Orang Tewas
ilustrasi
RMOL. Hingga petang ini banjir masih merundung beberapa wilayah Banten. Enam daerah banjir adalah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan Tangerang. Debit sungai Ciujung pun telah surut sehingga jalan tol Merak-Jakarta sudah bisa dilalui dari dua arah.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Dia terangkan, sebagian pengungsi yang sebelumnya mengungsi di jalan tol sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sisa pengungsi masih terlihat di beberapa tempat seperti di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak masih sekitar 1.355 KK, Rangkas 675 KK, Kalanganyar 125 KK. Di Kabupaten Pandeglang masih ribuan pengungsi tersebar di 13 titik pengungsi. Sementara di Kabupaten Tangerang, banjir justru meningkat di pemukiman akibat hujan deras. Sekitar 800 pengungsi dari Kampung Bojong dan Pasir Nangka akan dievakuasi karena banjir setinggi 1-1,5 meter.

"Sampai sekarang tercatat tiga orang meninggal dunia, satu meninggal akibat longsor di Kecamatan Lebak Gedong dan dua orang hanyut di Kecamatan Wanasalam, Lebak. 35 rumah roboh dan hanyut. Saat banjir, puncak rumah yang terendam mencapai 17.084 rumah," terang Sutopo kepada wartawan, Senin (16/1).

Bantuan peralatan dan logistik darurat banjir yang sudah didistribusikan antara lain 12,3 ton beras, makanan siap saji, selimut, tikar, sembako, air mineral, tenda, perahu karet, dan obat-obatan. Semua dikoordinasikan oleh BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten maupun Kabupaten/Kota. Ditambahkan Sutopo, daerah yang kini terlanda banjir merupakan daerah langganan banjir tiap tahun. Tol Jakarta-Merak pun beberapa kali terendam banjir, seperti di tahun 1996, 1999, 2001, 2002, 2004, 2007 dan 2012. Ancaman banjir terus meningkat seiring perubahan penggunaan lahan, urbanisasi, dan perubahan pola hujan.

"Pengurangan risiko bencana hendaknya menjadi prioritas pembangunan di Banten," tandasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA