Hal itu dikemukakan pengamat politik Saleh P. Daulay kepada
Rakyat Merdeka Online (Rabu, 11/1).
Tidak hanya yang memiliki jaringan luas, calon yang tidak diloloskan pansel itu termasuk para akademisi yang selama ini konsen mengurusi Pemilu. Seperti peneliti dan pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris.
"Kalau Pansel sudah tidak percaya lagi pada akademisi dan intelektual untuk menyelenggarakan pemilu, maka dipastikan bangsa ini akan jalan di tempat dan jauh dari kemajuan," tegas alumnus Colorado State University Amerika Serikat yang saat ini mengajar di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: