Kelompok Ulama PDIP Kecam Keras Kekerasan Atas Nama Agama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 30 Desember 2011, 16:13 WIB
Kelompok Ulama PDIP Kecam Keras Kekerasan Atas Nama Agama
bmi
RMOL. Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia, under bouw PDI Perjuangan, mengecam keras aksi kekerasan oleh kelompok agama maupun ormas garis keras. Kelompok itu dengan mudah melakukan tindakan tidak berprikemanusiaan, melanggar hukum dan HAM dan menyebabkan kelompok agama/keyakinan lainnya berulang kali menjadi korban.

"Perilaku (itu) tidak mencerminkan Islam rahmatan lil’alamin," kata  Ketua Umum BMI Prof. Hamka Haq lewat pernyataan tertulis yang diterima sesaat lalu (Jumat, 30/12). Hamka mengungkapkan hal itu dalam catatan akhir tahun terkait dengan aksi kekerasan atas nama agama yang terjadi tahun ini.

Aksi kekerasan itu antara lain kasus penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada tanggal 6 Februari 2011. Kemudian pengrusakan gereja di Temanggung Jawa Tengah tanggal 8 Februari 2011.

Tak hanya itu, kisruh ijin penggunaan Gereja Yasmin di Bogor, juga dibiarkan berlarut-larut. Terakhir dan ini yang terbaru adalah penyerangan terhadap jamaah Syiah di Desa Blu’uran, Karang Penang Sampang Madura pada 20 November dan di Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura kemarin, Kamis, (29/12).

Hamka menegaskan, konsensus bangsa Indonesia sudah menetapkan  ideologi Pancasila negara; konstitusi UUD Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan sistem sosial Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar hidup bernegara dan bermasyarakat Indonesia. Tapi, tegasnya, dasar hidup dan bermasyarakat itu terkoyak oleh berbagai aksi kerusuhan dan konflik sosial di berbagai wilayah Indonesia. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA