18 Planet Baru Ditemukan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 05 Desember 2011, 20:10 WIB
18 Planet Baru Ditemukan
ilustrasi
rmol news logo Sebanyak 18 planet asing baru-baru ini kembali ditemukan. Planet-planet tersebut memiliki ukuran yang kurang lebih sama dengan ukuran planet Jupiter. Mereka mengelilingi sebuah bintang yang lebih besar dari ukuran matahari kita.

Penemuan ini meningkatkan jumlah planet yang diketahui mengorbit bintang dalam ukuran besar. Di sisi lain juga membantu astronom lebih memahami bagaimana planet-planet raksasa tersebut terbentuk dan tumbuh dalam sistem tata surya.

Beberapa bulan lalu, para peneliti tata surya menemukan 50 planet asing baru, termasuk sebuah planet baru yang diperkirakan dapat menampung kehidupan. Kini setidaknya ada 700 planet asing yang telah ditemukan. Jumlah ini, menurut para ahli, akan terus bertambah.

Space.Com melaporkan bahwa ke-18 planet baru itu ditemukan dalam penelitian di Keck Observatory, Hawaii. Para peneliti mengamati sejumlah bintang tipe A yang sudah “pensiun” yang memiliki ukuran 1,5 kali besar matahari.

Ke-18 planet asing yang baru ditemukan tersebut beredar relatif jauh dari bintang yang mereka kelilingi. Jaraknya kira-kira 0,7 kali jarak antara bumi dan matahari, atau sekitar 150 juta kilometer.

Penemuan ini juga mengarah pada salah satu pembuktian teori pembentukan dan evolusi planet yang disebut “core accretion”. Menurut teori ini, planet tumbuh dari sekumpulan gas dan partikel-partikel yang berkumpul di protoplanetary. Teori ini juga memperkirakan karateristik sistem planet yang terbentuk, misalnya jumlah dan ukuran planet, tergantung seberapa kuat massa bintang.

Teori lain, “gravitational collapse”, berpendapat planet terbentuk ketika awan besar yang terdiri dari gas dan debu tiba-tiba menggumpal menjadi planet.

“Senang rasanya melihat semua bukti mengarah pada salah satu mekanisme pembentukan (planet),” ujar John Johnson dari Caltech di Pasadena. Riset yang dilakukan Johnson dan sejumlah koleganya itu dimuat dalam Astrophysical Journal Supplement Series edisi Desember ini. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA