Hari ini, pengacara muda ini kembali ke kota asalnya di Makassar. Dan yang menarik, seperti disiarkan
Metro TV sesaat lalu, tidak ada sambutan khusus kepada pengganti Busyro Muqaddas. Di rumahnya terlihat sepi. Yang ada hanya keluarga dan para wartawan.
Tak hanya itu, ucapan selamat dan karangan bunga juga tak tampak di rumahnya. Padahal, memberikan ucapan selamat dan karangan bunga seperti sudah jadi kebiasaan di kalangan masyarakat Indonesia kepada mereka yang baru mendapat jabatan tertentu atau meraih prestasi.
Abraham Samad justru menyambut baik tidak ada penyambutan dan ucapan selamat maupun karangan bunga yang diberikan kepadanya. Karena, menurutnya, ucapan selamat dan karangan bunga itu adalah gratifikasi terselubung. Karena itulah, sejak dinyatakan terpilih dia langsung meminta keluarganya untuk menolak dan mengembalikan bila ada pihak-pihak yang ingin memberikan papan ucapan selamat maupun karangan bunga.
Abraham, yang dirangking oleh Pansel KPK pada peringkat kelima, menyadari ekspektasi publik demikian besar kepada pimpinan KPK yang baru untuk menuntaskan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik selama ini. Dia sendiri sudah menyampaikan janji-janji pada saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan. "Janji itu merupakan kontrak sosial saya dengan masyarakat. Sehingga ada yang bisa ditagih masyarakat, ketika itu tak bisa dilaksanakan," katanya kepada
Metro TV.
Salah satu janji Abraham adalah dia akan mundur tanpa harus disuruh bila dalam setahun tidak bisa berbuat apa-apa dalam memimpin lembaga anti korupsi tersebut.
[dem]
BERITA TERKAIT: