"Gembar-gembor SBY tentang hemat dan effisien serta kesetiakawanan ternyata tidak dipraktekkan oleh SBY sendiri," ujar aktivis 98, Ade Ardiansyah Utama, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 22/11).
Bagi Ade sendiri, sangat wajar kalau kemudian banyak pihak menaruh curiga dan memberikan penilaian ada apa-apanya di dalam
moment sakral itu.
"Untuk lebih transparannya, mustinya pihak Istana dan SBY khususnya harus mengajak KPK melakukan investigasi dananya. Ini penting, agar publik tahu tidak ada dana negara yang dipakai," kata Ade lagi.
"SBY menambah catatan daftar kebohongan. Dia besar pasak daripada tiang, jauh panggang dari api. Mungkin itu memang uang SBY dan keluarganya, tapi mungkin juga uang sumbangan dari konglomerat hitam atau hasil malak. Tapi barangkali juga seperti isu-isu yang berkembang bahwa ada menteri-menteri yang bermasalah yang tidak kena
reshuffle asal bisa setor lalu selamat," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: