Aliaa Magda Elmahdy, 20 tahun, seorang mahasiswi yang menyebut dirinya sebagai seorang feminis, liberal, sekular, memposting dua foto telanjang di
blog-nya yang diberi nama
Diary of Rebel (Buku Harian Seorang Pemberontak) 23 Oktober bulan lalu. Aksi ini dimaksudkan Aliaa sebagai protes terhadap minimnya kebebasan ekspresi di negeri firaun itu, bahkan setelah Husni Mubarak jatuh.
Dalam salah satu gambar, Aliaa berdiri dengan kaki kanannya bertengger di salah satu penyangga bangku kayu. Ia hanya mengenakan pita renda di rambut, stoking hitam setinggi paha, sandal merah-dan tidak ada lagi. Foto kedua adalah kolase tiga bagian, yang pertama dengan strip kuning menyensor mulut, kedua matanya dan ketiga menutupi selangkangan.
"Persegi panjang kuning dimulut, mata dan organ seks itu adalah simbol dari sensor terhadap ekspresi, pengetahuan, dan seksualitas kita," tulis Aliaa di
blog-nya.
Sulit untuk tidak menghebohkan kegegeran yang terjadi di Mesir akibat foto-foto Aliaa. Mesir adalah negara agama konservatif dimana mayoritas perempuan muslim berjilbab dan bahkan laki-laki jarang menunjukkan lutut di muka umum. Di Mesir, bahkan berciuman di depan umum adalah hal yang tabu.
Pro-kontra terhadap
blog Aliaa pun berdatangan. Menurut laporan
AP, blog tersebut telah dikunjungi lebih dari 1,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 3.600 komentar. Tak ketinggalan di
twitter, perdebatan seru pun berlangsung.
"Sampai setiap wanita memiliki hak untuk melakukan apa yang ia inginkan atas tubuhnya sendiri, tidak ada demokrasi. Tidak di sini dan tidak di Mesir. Saya harap kita semua memikirkan kembali hal itu; kebebasan, kesetaraan gender, tubuh dan ketelanjangan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip kebebasan berekspresi," tulis salah-seorang pengguna
twitter.
"Sesungguhnya saya merasa kasihan padanya. Dia baru berusia 20 tahun dan telah sesat. Ini akan terus membayang-bayangi hidupnya selamanya. Posting gambar telanjang diri sendiri bukanlah kebebasan berekspresi, itu maksiat," kicau yang lain.
[zul]
BERITA TERKAIT: