KTT ASEAN

Apa Untungnya Kalau Indonesia Cuma Jagoan Deklarasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 16 November 2011, 11:22 WIB
<i>Apa Untungnya Kalau Indonesia Cuma Jagoan Deklarasi</i>
presiden sby/ist
RMOL. Idealnya, sebagai pimpinan ASEAN, negara terbesar di Asia Tenggara dan paling kaya dalam sumber daya alam juga menjadi anggota G-20, Indonesia harus mampu memperoleh keuntungan maksimal dalam ASEAN Summit 2011.

Percuma saja kalau punya modal sedemikian hebat tapi tidak bisa mengambil keuntungan. Nyatanya, sepanjang 40 tahun ASEAN terbentuk, Indonesia paling sedikit mengambil kebaikan ASEAN. Yang paling bisa menggunakan ASEAN sebagai wadah menguntungkan untuk kepentingan nasionalnya adalah Singapura, Thailand dan Malaysia. Bahkan, di Indonesia tidak ada satupun universitas top yang mempunyai kajian ASEAN dan studi bahasa Asia Tenggara, seperti dimiliki Singapura.

"Karena sejak awal blue print mereka itu ASEAN sebagai pasar. Singapura walau negara sangat kecil, dengan gunakan human resources perekonomian modern, dia bisa manfaatkan ASEAN," ujar pengamat politik internasional Muhammad AS Hikam kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (16/11).

Dengan perluasan ekonomi Asia Timur, lagi-lagi Singapura diprediksi paling diuntungkan. Salah satu alasan mengapa Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara-negara kecil itu, karena faktanya, terutama setelah kepemimpinan Presiden Soeharto, peran Indonesia sangat tidak efektif.

"Indonesia pasar terbesar di Asia Tenggara harus bisa manfaatkan. Untuk itu bangun infrastruktur global seperti Singapura. Market friendly kita juga paling kacau karena korupsi sangat tinggi dan birokrasi yang amat rumit sehingga untuk kegiatan bisnis Indonesia termasuk yang paling lamban dalam standar dunia," jelas mantan anggota Komisi I DPR ini.

Kemudian, dengan sumber daya alam yang besar, Indonesia harusnya mampu merajai perekonomian Asia Tenggara. Tapi karena kegiatan dagangnya lebih tertuju pada ekspor, maka Indonesia tak mampu mengolah sendiri hasil alamnya. Ujungnya, Indonesia cuma jadi tempat ekstraksi korporasi multinasional seperti Freeport dan Newmont.

"Lagi-lagi yang harus kita cari adalah kapasitas memanemejen, perkuat SDM dalam negeri, infrastruktur dan rule of law," tegasnya.

Berbagai isu penting yang dibahas dalam KTT ASEAN ke-19 itu tercermin dari empat deklarasi, yaitu Deklarasi Bali mengenai Komunitas ASEAN dalam peranan dan posisi di level Komunitas Global (Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations);  Deklarasi KTT Asia Timur mengenai prinsip-prinsip hubungan yang saling menguntungkan;  Deklarasi KTT Asia Timur tentang Konektivitas ASEAN; dan Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif ASEAN dan PBB.

"Pengaruhnya apa buat Indonesia? Kita mendapat nama sebagai pimpinan ASEAN dan yang paling pruduktif dalam menghasilkan deklarasi. Tapi yang mendapat manfaat sesungguhnya adalah tiga negara tadi, Singapura, Malaysia, Thailand dan setelah itu mungkin Vietnam. Produksi deklarasi itu jagonya Indonesia," ucap Hikam.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA