Mengapa Ibu Pertiwi Belum Hamil Tua?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 29 September 2011, 18:30 WIB
Mengapa Ibu Pertiwi Belum Hamil Tua?
ilustrasi
RMOL. Belum terlihat adanya sejumlah persyaratan yang dibutuhkan untuk mengganti rezim secepatnya.

Rezim SBY adalah rezim hibrida atau rezim campuran. SBY mengambil para pembantunya dari sejumlah parpol dengan maksudnya agar mereka menjadi pendukung. Namun karena ramai-ramai korupsi, mereka jadi saling tersandera dan saling melindungi.

"Secara politik, rezim sekarang bisa disebut solid. Mereka tidak terpecah-pecah. Korupsi telah menjadi pemersatu mereka. Bahkan juga terjadi kolaborasi antara pengusaha dan penguasa. Bagi mereka, hukum hanya menjadi instrumen. Itulah sebabnya Indonesia kini bisa disebut Republik Korupsi," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Luky Jani, dalam diskusi bertema 'Mengapa Perlu Pergantian Rezim Secepatnya' yang digelar Rumah Perubahan 2.0, Komplek Duta Merlin, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).

Ketika PKI akan memberontak pada era Presiden Soekarno, dia melanjutkan, saat itu dikenal adanya istilah Ibu Pertiwi tengah hamil tua. Artinya, persyaratan untuk melakukan revolusi sudah terpenuhi semuanya. Dia mengaku, saat ini belum melihat adanya fenomena ibu pertiwi hamil tua. Jangankan hamil tua, tanda-tanda kehamilan saja tidak ada.

“Memang kini ada keresahan sosial. Tapi itu tidak cukup. Perlu ada identitas, solidaritas, dan tuntutan politik yang sama dari seluruh rakyat untuk melakukan revolusi. Sebetulnya kita bisa merekayasa kehamilan. Misalnya, dengan menggunakan bayi tabung. Intinya, bagaimana caranya fenomena Ibu Pertiwi hamil tua itu muncul. Kalau semua itu tidak ada, pilihannya adalah bersabar dan menunggu Pemilu 2014,” papar Lucky.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA