Jurubicara Serikat Pengacara Rakyat, Habiburokhman, mengatakan, klarifikasi Chandra seolah menunjukkan dia sedang sibuk berdalih dan melakukan pembenaran atas fakta pertemuannya dengan elit-elit Partai Demokrat sejak 2008.
"Sejak pertama dia katakan Nazaruddin tiba-tiba hadir, padahal semula dia cuma mau bertemu Saan. Tapi pertanyaannya, kok bisa pertemuan dengan Nazaruddin itu terulang beberapa kali," katanya kepada
Rakyat Merdeka Online, Sabtu siang (24/9).
Sejak pertemuan pertama Chandra dengan para petinggi Demokrat, lanjut Habiburokhman, sudah menunjukkan Chandra sebagai pejabat KPK melanggar etika karena bertemu politisi tanpa jadwal jelas dan agenda jelas dan di tempat tidak formal.
"Jadi setting pertemuan sudah tidak benar, tanpa agenda dan jadwal jelas dan bertemu politisi tanpa notulensi, itu sangat rentan terjadi suap," tegas Habiburokhman.
Sepengetahuannya, tidak ada institusi selonggar KPK di negara yang serius memberantas korupsi. Seperti di Hong Kong yang memiliki Independent Commission Against Corruption (ICAC), lembaga yang fungsinya seperti KPK, namun punya standar kode etik tegas soal agenda para pimpinannya.
"Semua pertemuan komisioner ICAC harus teragenda jelas hari per hari, harus terdokumentasi jelas. Ketika sekarang ada tuduhan dari Nazaruddin dan KPK sibuk berdalih, rakyat menjadi bingung mana yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Seharusnya bagi KPK standar kode etik para pimpinan dan pegawainya adalah sangat vital. Namun, kasus Chandra bertemu elit Demokrat itu menjadi jawaban bahwa KPK tidak mempunyai etika yang tegas.
"Etika sangat vital, karena itulah benteng pertahanan pertama untuk menutup peluang intervensi dari kekuasaan dan tuduhan dari publik," terangnya.
Soal pengakuan Chandra bertemu dengan Nazaruddin dan Anas Urbaningrum, saat dirinya ditahan di tahanan Bareskrim Mabes Polri karena kasus Cicak-Buaya, juga mendapat kritik tajam.
"Kalau alasannya dia mau melobi dukungan politisi pada dirinya dan Bibit yang dikriminalisasi, dia berarti tidak bisa analisa bahwa rakyatlah yang menyelamatkan dia, bukan politisi. Saya ragukan kemampuan analisis Chandra dalam dalih itu," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: