Hun Sen-Thaksin Pererat Persekutuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 17 September 2011, 21:42 WIB
Hun Sen-Thaksin Pererat Persekutuan
ist
RMOL. Pemerintah Kamboja dan Thailand berupaya memulihkan hubungan yang sempat terganggu akibat ketegangan yang terjadi antara kedua negara. Hari ini (Sabtu, 17/9), pemimpin Kamboja  Hun Sen, menyambut hangat kunjungan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.  

Bertemu di kantor Kabinet di Phnom Penh, Hun Sen dan Thaksin, yang telah lama menjadi sekutu ini, saling memeluk dan menunjuk sikap persaudaraan antara keduanya.

Thaksin tiba di Kamboja kemarin malam (Jumat, 16/9). Rencanya ia akan tinggal di Phnom Phen hingga 24 September mendatang. Selain bertemu Hun Sen, Thaksin dijadwalkan akan memberikan materi kuliah tentang pembangunan ekonomi.

Sebelum kedatangan Thaksin, Hun Sen mengatakan bahwa tujuan kunjungan Thaksin tidak untuk membicarakan masalah sengketa perbatasan antara kedua negara yang terjadi di sekitar kuil Preah Vihear. Ditegaskan Hun Sen, kunjungan juga tidak untuk membahas masalah klaim cadangan minyak di lepas pantai di teluk Thailand. Selain itu, pertemuan keduanya juga tidak untuk membicarakan pembebasan terhadap dua aktivis nasionalis Thailand yang dipenjara di Kamboja karena tuduhan spionase.

Pertemuan Hun Sen-Thaksin terjadi hanya dua hari setelah Hun Sen mengadakan dialog dengan perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra. Dalam dialog itu, Hun Sen berbicara kepada adik Thaksin itu untuk melakukan kerjasama perdagangan, perbatasan, dan kemungkinan melepaskan dua tahanan Thailand.

Menjabat sejak Agustus lalu, setelah partai pro Thaksin menang dalam pemilu, Yingluck diharapkan mampu meningkatkan hubungan kedua negara. Selain itu, Yingluck juga diperkirakan tengah mencoba memulihkan posisi Thaksin di Thailand. Ia berupaya bagaimana Thaksin bisa mendapatkan pengampunan atau amnesti, sehingga Thaksin dapat kembali ke Thailand tanpa hukuman penjara.

Meskipun begitu, hubungan hangat Hun Sen-Yingluck dinilai kontras dengan hubungan yang selama ini dibangun Hun Sen-Thaksin, sebelum ia digulingkan dalam kudeta militer 2006 lalu. Saat Thaksin memerintah, ada banyak bentrokan yang terjadi antara kedua negara terkait sengketa persengketaan antara mereka. Rangkulan Sen terhadap Thaksin ini telah memancing kemarahan kalangan oposisi Thailand. Demikian dilaporkan The Associated Press. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA