Kehancuran Akibat Tsunami Selat Sunda Sudah Disimulasikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Jumat, 16 September 2011, 13:12 WIB
Kehancuran Akibat Tsunami Selat Sunda Sudah Disimulasikan
ilustrasi/ist
RMOL. Apa yang terjadi bila kawasan Selat Sunda dihantam gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang memicu gelombang tsunami setinggi 5 meter berdaya jangkau 10 kilometer?

Dari simulasi yang dilakukan pada  Pelatihan Program Standar Sistem Managemen Keadaan Darurat di Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta, terlihat bahwa sejumlah instalasi dan fasilitas vital akan mengalami kehancuran.

Krakatau Steel dan Chandra Asri Chemical termasuk yang diperkirakan hancur bersama industri vital lainnya.

Pelatihan tersebut digelar International Crime Investigation Training Assistance Program (ICITAP), sebuah lembaga di bawah Departemen Kehakiman Amerika Serikat, yang bekerjasama dengan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief.

"Simulasi dilakukan secara live, mendadak, dengan fokus persoalan gempa dan tsunami Selat Sunda. Kami harus membuat respon cepat. Dengan sistem komando pengendalian lapangan yang kompleks dan menggunakan sumber daya yang tersedia, kami harus memulihkan situasi," ujar Erick Ridzky, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Potensi gempa dan tsunami di Selat Sunda, katanya lagi, merupakan perhatian internasional yang penting, setelah langkah-langkah multiyurisdiksi, geografi, koordinasi dan konsolidasi terus diupayakan terkait rencana aksi mitigasi Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

"Pemerintah daerah telah banyak yang aware dengan kondisi ini. Langkah-langkah mitigasi sudah dilakukan. Bahkan terakhir Pak Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta) telah menyiapkan proyek perencanaan (master plan) pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta. Ini sebuah solusi berkaitan dengan tsunami dan banjir di Jakarta," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat  melalui Director Program ICITAP untuk Indonesia terus mendorong penggunaan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat (SSMKD) dalam penanggulangan bencana. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA