CENTURY

Jangan Sampai Gertak Ical dan Muhaimin Hanya Jadi Bargaining Position

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 04 September 2011, 15:47 WIB
Jangan Sampai Gertak Ical dan Muhaimin Hanya Jadi <i>Bargaining Position</i>
century/ist
RMOL. Dalam kesempatan silaturahmi Idul Fitri, dua pemimpin partai, Aburizal Bakrie dari Partai Golkar dan Muhaimin Iskandar dari PKB mendorong penuntasan kasus mega skandal bailout Bank Century lewat jalur politik dan jalur hukum.

Namun, mantan anggota Pansus Century asal Fraksi Hanura, Syarifuddin Sudding menilai adanya kemungkinan pernyataan tersebut hanya dijadikan alat bargaining kekuasaan.

Apalagi, salah seorang dari keduanya, Muhaimin Iskandar mulai dikaitkan dengan kasus korupsi Rp 1,5 miliar terkait proyek percepatan pembangunan infrastruktur daerah bidang  transmigrasi di 19 kabupaten di Indonesia.

"Bisa jadi ini hanya bargaining position kepada SBY," kata Sudding saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Minggu sore (4/9).

Apalagi kasus Century sangat pas dijadikan alat menaikkan nilai tawar. Apalagi jika benar-benar dilakukan hingga muncul Hak Menyatakan Pendapat (HMP), tentu akan menguras energi.

"Kuat dugaan saya, jika ini (wacana penuntasan Kasus Century) terus didorong. Muhaimin dapet proteksi dari SBY," lanjutnya.

Untuk membuktikan bahwa pernyataan keduanya hanya bargaining position saja, maka kedua ketua umum itu harus mendorong angggotanya di DPR untuk menyelesaikannya melalui jalur politik.

"Kalau Hanura kan dari awal sudah komit untuk sudah mendorong penyelesaian politik lewat HMP (Hak Menyatakan Pendapat), tapi tidak signifikan karena kita sangat kecil di DPR, hanya 17 orang," demikian Sudding. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA