Salah satu tokoh aktivis reformasi 98 yang hadir di Rumah Perubahan petang ini (Senin, 22/8) Masinton Pasaribu, mengatakan, pertemuan ini adalah silaturahmi sekaligus menyamakan persepsi dan gerakan menentang pemerintahan SBY-Boediono.
"Titik krusial pemerintahan ini adalah tidak menjalankan agenda perubahan 98 untuk menjadi bangsa yang berdaulat, bersupremasi hukum dalam penegakan korupsi khususnya, dan mewujudkan negara yang mampu membuat kebijakan pro-rakyat," kata Masinton kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu.
Malah kata Masinton, pemerintahan SBY memposisikan dirinya sebagai antek-antek sistem penjajahan baru.
"Sikap kita sudah sama agar SBY-Boediono tidak dilanjutkan. Sekarang kami merajut lagi bukan hanya komponen aktivis 98 saja tapi komponen lainnya. Kami mau membuat sikap ini menjadi sebuah gerakan," terangnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: