Pertemuan yang dihadiri puluhan mantan pentolan aktivis reformasi 98 dari berbagai kampus di Jakarta ini digelar di Rumah Perubahan, komplek Duta Merlin, Jakarta Pusat petang ini (Senin, 22/8) juga sekaligus untuk berbuka puasa bersama alumni 98.
Salah seorang penggagas agenda, Ahmad Kasino, di dalam kata pembukanya mengatakan, sebelum pertemuan di Rumah Perubahan ini, para eks aktivis 98 sudah melakukan pertemuan tujuh kali.
"Asal muasal pertemuan ini karena ada keresahan bersama dari alumni gerakan 98. Teman-teman hadir dalam kegelisahan yang sama. Walau situasinya kadang emosional melompat-lompat," ucap pendiri Famred ini.
Kasino menambahkan, pertemuan petang ini dilakukan untuk menyaring masukan yang lebih besar dan lebih luas dari lebih banyak lagi mantan aktivis 98.
"SBY dan neoliberalis itu berteman dan kita tidak suka itu. Dan proses pertarungan politik di Indonesia saat ini adalah antara neolib dengan fundamentalisme," terangnya.
Sebagai bagian dari kelompok yang punya kontribusi besar dalam reformasi 98, tanda Kasino, kelompok mantan aktivis mahasiswa anti Orde Baru ini bercita-cita menciptakan antitesa dari sistem Orba yang korup dan menciptakan kesenjangan sosial begitu besar. Tapi, aktor-aktor politik 98 asyik dengan permainan sendiri dan Parpol masih tidak dipercaya. Akhirnya reformasi dibajak oleh elit politik yang karakternya masih sama dengan Orba.
"Salah satu contohnya, pemilu langsung yang sekarang jadi sistem demokrasi bukanlah agenda reformasi 98 karena buka peluang politik uang yang dahsyat. Kita hanya ingin pembatasan masa kekuasaan Presiden. Tapi dibajak dengan dalih demokrasi langsung," tegasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: