"Dari 6,8 juta (debitur) itu, bayangkan, kalau punya dua anak berarti empat orang dalam satu keluarga. Seandainya dia (debitur memiliki) perusahaan, dia merekrut tenaga kerja dua orang. Maka sudah 6 orang hidupnya tergantung dari KUR itu tadi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutan usai memberikan dana KUR dan CSR kepada berbagai pegiat usaha dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Cirebon hari ini (Minggu, 14/8).
Selain itu, masih kata Hatta, dari 6,8 juta penerima KUR tersebut sekitar 10 persen sudah naik kelas. Artinya, 10 persen dari total penerima KUR itu sudah berani meminjam ke bank melalui jalur komersil seiring usahanya yang terus membaik.
"Yang tadi pinjam Rp15 juta sekarang sudah berani pinjam Rp500 juta, naik kelas karena usahanya bagus. Berikan (pinjaman) tapi dalam bentuk komersial. Siapa tahu dari 600 ribu penikmat KUR tersebut akan naik kelas lagi. Dan kalau 10 persen dari 600 ribu yang naik kelas itu menjadi pengusaha kelas menengah, maka ada pengusaha kelas menengah baru di Tanah Air, alumni (penerima) dari Kredit Usaha Rakyat. Luar biasa," ucap Hatta.
Karena itu, Hatta meminta lima kementerian terkait, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian melakukan pembinaan terhadap para debitur untuk berusaha di sektor masing-masing.
"Dan kepada para perbankan, kita diminta menyalurkan sekurang-kurangnya 25 persen di usaha hulunya. Hulunya itu misalkan, kalau pertanian ya (orang) bertani betul, bukan berdagang. Kalau perikanan, ya menangkap ikannya," tandas Hatta.
[dem]
BERITA TERKAIT: