Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan akan menggunakan pinjaman luar negeri sebesar US$6,5 miliar atau setara Rp 50 triliun untuk pembelian alutsista.
"Rencana untuk membeli alutsista TNI harus benar-benar realistis dan jangan terlalu dipaksakan," tegas Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (12/8).
TB menjelaskan rincian penambahan Rp 50 triliun untuk Kementerian Pertahanan dalam rencana anggaran kementerian periode 2010-2014. Penambahan anggaran dilakukan bertahap mulai 2011 sebesar Rp 11 triliun, lalu berturut-turut Rp 12 triliun pada 2012, Rp 13 triliun pada 2013 dan Rp 14 triliun pada 2014.
"Tapi realisasinya agak sulit, sebagai contoh tahun 2011 saja dari proyeksi penambahan sebesar 11 triliun hanya terpenuhi sebesar 4,485 triliun saja . Tidak terpenuhinya anggaran itu ya karena uangnya memang tak ada," ucapnya.
Dengan keuangan yang terbatas seperti tahun ini , diharapkan pemerintah lebih jeli lagi dalam memilih alutsista sesuai prioritas.
Menurut TB, sebaiknya anggaran diprioritaskan pada pembelian alutsista untuk pengamanan di perbatasan, patroli laut dan patroli udara di daerah-daerah rawan.
[ald]
BERITA TERKAIT: