"Isu pelengseran terhadap SBY-Boediono oleh 45 elit, merupakan sinyal merah, dan itu sudah seirama dengan apa yang diharapkan oleh mahasiswa se-Indonsia selain banyak tokoh masyarakat lainnya," kata mantan Wakil Ketua DPR, Zaenal Maarif, kepada
Rakyat Merdeka Online, Kamis (11/8).
Menurut Zaenal, daripada situasi menjadi semakin tidak terkendali, lebih baik bagi SBY-Boediono menimbang keputusan mundur dari jabatannya.
"Itu supaya peristiwa yang mengerikan seperti peristiwa 98 atau melebihi, tidak terjadi. SBY-Boediono harus merenungi eskalasi yang akan terjadi. Daripada korban berjatuhan akan lebih bijaksana kalau SBY dan Boediono mengikuti jejak Pak Harto dengan mengundurkan diri demi kebaikan bangsa," katanya.
Sebelumnya, Zaenal pernah memprediksi konstelasi politik memanas setelah Lebaran tahun ini. Dan itu diutarakan bukan hanya oleh mantan politisi Demokrat itu. Tokoh oposisi Rizal Ramli berkali-kali memperingatkan pemerintah akan bahaya gejolak sosial yang makin dekat seiring semakin meningkatnya harga bahan pokok, BBM dan krisis politik.
"Kemungkinan konstelasi setelah Lebaran akan sangat tinggi, menggelembung, dan itu di bawah (akar rumput)," ujar Zaenal.
[ald]
BERITA TERKAIT: