Demikian antara lain penegasan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, ketika memberi pembekalan kepada 635 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI abituren Akademi TNI di Balai Prajurit Sabang Merauke, Akademi Angkatan Udara (AAU), Maguwo, Yogyakarta, kemarin sore (12/7).
Menurut Bintang Empat ini, tujuh sifat air tersebut diantaranya, Pertama, ketika dalam keadaan normal, air mempunyai sifat yang tenang. Pemimpin tentu akan bertemu banyak masalah, pujian, kritik, caci maki bahkan cemoohan, tetapi harus tetap tenang dan sabar serta tawakal untuk mencapai apa yang menjadi tujuan.
Kedua, air akan mengalir ke laut yang merupakan kumpulan air dari seluruh dunia dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda. Maknanya, seorang pemimpin harus berpikir universal dan mempunyai wawasan yang luas, tetapi tidak mengorbankan kepribadian dan martabat bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Ketiga, air bisa digunakan untuk bercermin. Artinya, pemimpin harus mempunyai sikap dan tindakan yang baik supaya bisa dicontoh oleh bawahannya. Di samping itu, pemimpin juga harus mampu bercermin kepada bawahannya. Keempat, air mempunyai sifat mengalir ke bawah atau tempat yang lebih rendah. Ini mengandung makna sebagai pemimpin, ia harus selalu memperhatikan bawahannya dan tidak cepat goyah hanya karena memikirkan kemajuan karir semata.
Kelima, air bersifat pemersatu. Maknanya, seorang pemimpin harus dapat menggalang kesatuan dan persatuan komponen yang dipimpinnya. Keenam, air bersifat suci dan digunakan dalam kepentingan agama. Ini bermakna, sebagai seorang pemimpin harus beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, selalu menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya. Ketujuh, air juga bersifat sangat lembut, tetapi terkadang bisa menjadi sangat keras menghancurkan apa saja. Ini artinya, seorang pemimpin yang baik harus bisa menjadi pedoman dan bertindak tegas agar berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, dalam pola pembinaan karir Perwira TNI, tidak dimungkiri kemungkinan adanya iklim persaingan yang tidak sehat yang seringkali membawa dampak negatif dalam hubungan antar sesama perwira, atasan maupun bawahan yang kemudian dapat merusak keharmonisan komunikasi dalam satuan dan secara individual dapat menyebabkan kegagalan para perwira dalam meniti karirnya.
Oleh karena itu Panglima TNI berpesan agar para Capaja TNI harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan dan Kode Etik Perwira untuk menumbuhkan komposisi yang fair dalam berkarir dan berprestasi di kalangan para perwira TNI.
[ald]
BERITA TERKAIT: