SBY Juga Tidak Suka Rakyat Jadi PRT di Luar Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 23 Juni 2011, 11:11 WIB
SBY Juga Tidak Suka Rakyat Jadi PRT di Luar Negeri
presiden sby/ist
RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya telah diberi masukan untuk mengatasi problema tenaga kerja Indonesia. Bahkan solusi yang diusulkan kepada SBY bisa membuat keadaan sebaliknya, yaitu Pemerintah Indonesia yang justru menerima tenaga kerja dari luar negeri.

Salah satu yang memberi masukan adalah ekonom Rizal Ramli. Mantan Menko Perekonomian itu pernah mengusulkan kepada SBY jika terpilih sebagai presiden untuk menggalakkan kembali program transmigrasi dimana rakyat diberikan tanah untuk menanam. Dengan demikian Pemerintah akan membutuhkan jutaan rakyat Indonesia untuk bekerja di kebun-kebun tersebut dan tidak perlu ada lagi yang menjadi pekerja domestik atau pembantu rumah tangga (PRT) di luar negeri.

Di akhir jumpa pers beberapa saat lalu di Kantor Presiden, SBY menjelaskan upaya keras pemerintah melalui rencana induk percepatan dan perluasan ekenomi di seluruh Indonesia MP3EI). Pemerintah berusaha keras ekonomi tumbuh dan semakin banyak lapangan kerja apakah dalam pembangunan infrastruktur, manufaktur, pertanahan, pengembangan usaha mikro dan menengah dan program KUR, dan segala upaya lain.

"Saya instruksikan para gubernur, bupati dan walikota pikirkan masyarakatnya yang mancari kerja di luar negeri untuk memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja di daerah masing-masing," titah SBY dalam jumpa pers, Kamis (23/6).

"Sehingga, di jangka panjang jangan saudara-saudara kita bekerja di luar negeri, apalagi di sektor rumah tangga. Kalau di sektor lain dengan keterampilan khusus boleh," imbuhnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA