Erwin Aksa: Kaum Muda Siap Memimpin!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 09 Juni 2011, 11:36 WIB
Erwin Aksa: Kaum Muda Siap Memimpin<i>!</i>
erwin aksa
RMOL. Indonesia Young Leader Forum 2011 dengan tema "Creating New National Competitiveness Through Young Leaders Enablement" telah dibuka. Presidential Lecture sekaligus forum dialog ini dilaksanakan di Ballroom 2 Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (9/6).

Dalam pembukaan acara itu yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa menteri salah satunya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa menegaskan bahwa waktunya semakin dekat meneruskan tongkat kepemimpinan karena generasi tua akan segera berakhir. Karena itu, kaum muda harus siapkan diri.

Dia akui bahwa banyak generasi muda saat ini yang menyimpang dari visi misi refromasi 13 tahun lalu, bahkan lari dari tanggungjawab sebagai anak bangsa.

"Generasi muda Indonesia butuh penyadaran karena banyak yang menyimpang," tegasnya di depan Presiden SBY dan puluhan tokoh muda yang hadir.

Padahal, dia melanjutkan bahwa catatan sejarah menunjukkan bahwa anak mudalah yang paling tanggap menangkap semangat zaman dan membuat momentum perubahan.

"Pada akhir 1945 kamu muda bersorak merdeka, hasilnya kemerdekaan. Akhir 60-an kaum muda menghasilkan pembangunan. Pada 1998 kaum muda meneriakkan reformasi hasilnya demokrasi dan desentralisasi," katanya.

Menurutnya, di saat dunia mencari pemimpin baru, maka pemuda harus menyerukan kebangkitan baru. Kaum muda harus utamakan visi dan kesampingkan kepentingan pribadi.

"Setelah 13 tahun mendorong demokrasi, generasi muda justru terjebak demokrasi. Situasi ini membuat generasi muda lupa evaluasi diri," ucapnya disambut tepuk tangan hadirin dan puluhan tokoh muda.

Dia sadari bahwa masyarakat menuntut generasi muda yang punya prestasi. Masyarakat pun sudah menyadari bahwa kaum muda hanya meneriakkan perubahan tapi menolak kemajuan.

"Tidak sedikit dari generasi kami yang di politik cukup mengecewakan. Jangankan membuat prestasi malah melanggar hukum," ujarnya.

Erwin Aksa juga mengakui bahwa kaum muda selama ini sering terlalu cepat menangkap isu dan terlalu cepat memberi opini. Generasi muda hanya sering mencari celah bisnis, tapi tidak menemukan panggilan memperbaiki bangsa.

Dia juga sepakat agar ada hukuman yang lebih berat pada generasi muda yang melanggar hukum, tapi harus pula ada penghargaan buat mereka yang taat hukum dan beretika.

"Berikan hukuman lebih berat pada tokoh muda yang melanggar hukum. Dan beri intensif pada kaum muda yang menjunjung hukum dan etika," katanya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA