Presiden SBY pun merasa perlu mengumpulkan seluruh menteri, kepala daerah dan pimpinan TNI-Polri untuk membahas sinergi pengamanan negara dari aksi teroris di Istana Bogor dua hari lalu.
Khususnya, dalam rangkaian hari raya umat Nasrani yaitu Jumat Agung dan Paskah selama tiga hari ke depan, negara harus menjamin jangan sampai aksi teroris mengancam ibadah umat.
"Saya khawatir melihat perkembangan kegiatan teroris yang semakin menghawatirkan selama ini, terutama setelah adanya kasus bom bunuh diri di Cirebon," kata Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin kepada
Rakyat Merdeka Online, Kamis pagi (21/4).
Pria yang telah lama bergelut dengan dunia intelijen ini menyatakan, sudah selayaknya pemerintah segera memberikan perlindungan fisik sepenuhnya terhadap umat Nasrani yang akan melaksanakan acara Jumat Agung sampai Paskah selama tiga hari ke depan.
"Di semua gereja di seluruh Indonesia. Jangan sampai kecolongan lagi," ujarnya.
TB membantah analisa yang menyebut teroris sudah mengganti sasarannya, dari simbol-simbol Barat atau gereja-gereja seperti di era awal tahun 2000, ke simbol-simbol atau institusi-institusi pemerintah. Menurutnya, analisa itu terlalu menggampangkan masalah.
"Buat teroris tak ada istilah ganti sasaran, sasaran bisa apa saja asal memiliki nilai strategis, mudah melakukannya karena tidak dijaga atau memiliki tingkat keberhasilan yang besar dengan cara yang efektif dan efisien," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: