"Pemerintah sudah lakukan upaya terbaik untuk mendukung kami. Sehubungan dengan rencana pemerintah ke depan, kami tidak dalam posisi untuk ungkapkan info itu. Kami yakin akan ditempuh dengan mempertimbangkan keselamatan jiwa awak kapal," terang Wakil Direktur Utama PT Samudera Indonesia, David Batubara, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (11/4).
David mengaku, pihaknya sudah mengundang keluarga 20 awak kapal untuk memberikan informasi selengkap mungkin.
"Kami minta keluarga tetap sabar dan berdoa agar Samudera Indonesia dapat membebaskan tawanan dari para pembajak," ucapnya.
Sudah sejak satu bulan lalu upaya pembebasan 20 anak buah kapal (ABK) Kapal kargo 'Sinar Kudus' yang dibajak perompak Somalia berjalan lambat. Kapal Sinar Kudus dibajak saat berlayar di perairan Laut Arab pada 16 Maret lalu. Saat dibajak, kapal itu tengah berlayar dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Kapal bermuatan biji nikel bernilai triliunan ini diawaki 31 ABK dan 20 orang di antaranya adalah WNI.
[ald]
BERITA TERKAIT: