SBY menegaskan, tanpa investasi besar, ekonomi Indonesia takkan terangkat. Panjang lebar juga SBY menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah hal yang amat penting dan tak bisa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi riil masyarakat.
"Sekilas masterplan kita hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar. Benar, karena tanpa itu ekonomi kita takkan terangkat dengan investasi besar-besaran di seluruh Indonesia," ucapnya kemarin saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4).
Pengamat ekonomi Revrisond Baswir mengatakan, jika ingin mengetahui apakah arah ekonomi sudah benar atau belum, tentu harus ada pedomannya.
"Pedomannya tak ada pilihan lain selain konstitusi dan menurut konstitusi pedoman yang paling prinsip adalah pasal 33 UUD 45 dimana ayat 1 jelas dikatakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama dalam asas kekeluargaan," ujar Revrisond kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu, 2/4).
Dia mengingatkan bahwa mantan Wakil Presiden, Bung Hatta, berkali-kali menjelaskan bahwa usaha bersama berdasar asas kekeluargaan adalah koperasi.
"Harusnya kalau arah yang benar, koperasi jadi soko guru ekonomi nasional. Tidak seperti sekarang koperasi direduksi hanya jadi UKM seolah koperasi hanya boleh kecil tak boleh besar. Yang besar adalah PT dan modal asing," papar pria bersapakan Sonni ini.
Dari situ saja, tambah ekonom dari Jogja ini, sudah kelihatan bahwa arah ekonomi pemerintah SBY-Boediono sudah salah.
[ald]
BERITA TERKAIT: