Bantah Salah Arah, SBY Jawab Kritik Soal Pertumbuhan Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 01 April 2011, 11:37 WIB
Bantah Salah Arah, SBY Jawab Kritik Soal Pertumbuhan Ekonomi
ilustrasi
RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyadari kritikan dari dalam negeri tentang kebijakan ekonomi pemerintah yang hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi makro.

"Paling tidak ada yang bertanya mengapa pemerintah hanya perhatikan pertumbuhan ekonomi semata saja. Jawaban saya, siapa bilang?" ujar Presiden saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4).

Menyangkut itu, Presiden mempersilakan para pengritik mengecek kebijakan, program dan regulasi ekonomi pemerintah yang transparan pada publik.

"Kita tetap menganut strategi pembangunan empat jalur, pro pertumbuhan, pro lapangan pekerjaan, pro pengurangan kemiskinan dan pro lingkungan," ujar Presiden SBY.

Dijelaskan SBY, jika pertumbuhan ekonomi lemah, maka takkan berikan kesejahteraan. Di dunia ini, lanjutnya, negara yang tak alami pertumbuhan ekonomi pasti berjalan di tempat.

"Pertumbuhan kita harus strong, kita sudah masuk area (pertumbuhan) 6-7 persen mari kita jaga, tak usah tinggi-tinggi, nanti lingkungan kita rusak. Yang pas-pas saja," tegasnya.

SBY katakan, pemerintah mencita-citakan pemerataan ekonomi tidak hanya di kota-kota besar dan Pulau Jawa, tapi seluruh daerah sehingga pertumbuhan ekonomi seimbang, inklusif sehingga golongan yang masih miskin tak mendapat apa-apa. Dan poin tak kalah pentingnya adalah tidak merusak lingkungan.

SBY ingatkan tiga pilar pembangunan pemerintah yaitu ekonomi untuk kesejahteraan, demokrasi yang makin hidup dan bermartabat, dan terakhir keadilan bagi semua atau justice for all.
 
"Sekilas masterplan kita hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar. Benar, karena tanpa itu ekonomi kita takkan terangkat dengan investasi besar-besaran di seluruh Indonesia," ucapnya.

Ketika seluruh ekonomi provinsi tumbuh maka hampir pasti ekonomi mikro ikut bergerak di dalamnya. Keduanya tak dapat dipisahkan. Dan jangan lupa, imbuh SBY, di samping UMKM tumbuh, pemerintah tetap sediakan program pengurangan kemiskinan.

"Jadi arah pembangunan ekonomi sudah benar. Kalau masih ada kekurangan di sana dan di sini, ada koreksi, pemerintah terbuka akan kritik itu," tegasnya.
 
"Jangan selalu salahkan pihak lain, dan jangan terlalu pesimis," pesan SBY.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA