Demikian disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti di Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3).
"Demokrasi konstitusionl kita belum bagus. Sistem presidensil dari parpol saja masih menimbulkan kerumitan disana-sini. Apalagi kalau presidennya dari calon yang independen," katanya beralasan.
Ikrar mencontohkan, posisi Wakil Presiden Boediono saat ini. Sebagai orang yang non parpol, Boediono tidak bisa berbuat apa-apa karena kewenangannya banyak diambil oleh Setgab.
"Buat saya akan tambah kacau. Sekali dibuka (capres independen), bukan mustahil konsensus-konsensus politik akan lebih rumit dicapai," katanya.
[arp]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: