Kalau Benar Dimata-matai SBY, Yusril Tidak Terkejut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 11 Maret 2011, 12:26 WIB
Kalau Benar Dimata-matai SBY, Yusril Tidak Terkejut
yusril ihza mahendra/ist
RMOL. Koran The Age edisi hari ini (Jumat 11/3) memberitakan tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden SBY yang bersumber dari kawat diplomatik Kedubes AS yang dibocorkan Wikileaks.

Sumber rahasia Kedubes AS di Jakarta antara lain mengatakan bahwa Presiden SBY menggunakan intelejen Indonesia (BIN) untuk memata-matai para pesaing politiknya, setidaknya satu kali terhadap seorang menteri senior di dalam pemerintahannya.

"Menteri senior dalam pemerintahannya itu disebutkan adalah saya, Mensesneg Yusril Mahendra," ujar mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dalam pernyataan yang diterima Rakyat Merdeka Online (Jumat, 11/3), menanggapi pemberitaan di media massa The Age.

Yusril mengaku tidak terlalu terkejut mendengar berita seperti itu, karena sejak lama merasakannya. Namun, karena pekerjaan intelejen, maka sangat sulit untuk melacaknya.  Kalaulah memang apa yang dia rasakan benar, dan juga disebutkan dalam komunikasi rahasia Kedubes Amerika Serikat, maka apa yang dilakukan SBY terhadapnya sangat disesali Yusril.

Yusril menegaskan bahwa dirinya adalah pendukung utama SBY untuk menjadi Presiden di tahun 2004. Bahkan bersama-sama dengan Ketua Partai Demokrat Boedisantoso dan Jenderal Eddy Sudradjat (Ketua PKPI) melakukan penandatangan pencalonan SBY menjadi Presiden dan didaftarkan ke KPU.

"Sehingga, saya tidak mengerti kalau saya dianggap sebagai rival dan harus dimatai-matai. Sebagai sesama kawan dan sahabat dekat, saya kira langkah itu memang kurang etis" kata Yusril.

Menurut kabel diplomatik, Yudhoyono, secara luas dikenal dengan inisial SBY itu, secara pribadi campur tangan untuk mempengaruhi jaksa dan hakim untuk melindungi tokoh politik yang korup dan memberikan tekanan pada musuhnya. Dia dilaporkan juga menggunakan layanan intelijen Indonesia untuk memata-matai saingan dan, pada setidaknya satu kesempatan, seorang menteri senior dalam pemerintahan sendiri.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA