"Pernyataan Rachland ini patut disesalkan karena Rachland seolah mengabaikan fakta politik yang sebenarnya terjadi. Sejak awal Gerindra sama sekali tidak pernah mengemis agar dimasukkan ke dalam koalisi dan diberi jatah menteri," terang Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, dalam pernyataannya ke
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 9/3).
Tawaran pada Gerindra masuk koalisi dan diberi jabatan menteri, tegas dia, justru dihembuskan "orang dalam" Demokrat sendiri. Bukan Partai Gerindra yang ingin berkoalisi tapi SBY-lah yang meminta Partai Gerindra. Gerindra justru memberi syarat-syarat khusus kepada Presiden SBY, yaitu penguatan sektor pertanian dan BUMN.
Prabowo sendiri, menurut Habiburokhman, sama sekali tidak terusik dengan pernyataan Rachland Nashidik. Ketika menerimanya kemarin siang, Prabowo hanya berpesan agar kader Gerindra berkonsentrasi melaksanakan program perjuangan partai.
Kemarin, Rachland Nashidik, yang juga mantan Direktur Eksekutif Imparsial, mengatakan bahwa mengajak Prabowo masuk kabinet ibarat menggunakan jasa joki
3 in 1. Membantu mengatasi keadaan tapi bila disemprit polisi di tengah jalan mau tak mau joki harus diturunkan.
[ald]
BERITA TERKAIT: