Inilah Bukti Kerusuhan Cikeusik Direkayasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 13 Februari 2011, 22:11 WIB
Inilah Bukti Kerusuhan Cikeusik Direkayasa
ilustrasi
RMOL. Kelompok tak dikenal yang menyerang anggota Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, pekan lalu (Minggu, 13/2) mengenakan pita biru. Ada yang menyematkan pita biru di bagian lengan, ada yang menyematkannya di dada.

Penggunaan pita biru ini merupakan bagian dari modus operandi penyerang yang sudah diteliti oleh Komnas HAM. Selain berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sesama anggota, pita biru itu juga merupakan kode fungsional.

“Itu kode fungsional. Penyerang yang memakai pita di tangan dan di dada memiliki tugas sendiri. Begitu seterusnya,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM, Ridha Saleh, ketika berbicara dalam sebuah diskusi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu sore (13/2).

Intinya, sebut Ridha, penyerangan itu adalah sebuah rekayasa, terencana, dan terorganisir.

Komnas HAM juga memiliki bukti bahwa penyerang tidak berasal dari Kampung Pandeuy, Desa Umbalan, Cikeusik, Pandeglang, Banten. Melainkan dari luar daerah. [guh]

  • TAGS

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA