Demikian disampaikan pengamat pangan, Khudori dalam diskusi "Politik Ketahanan Pangan," di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu siang (6/2).
"Gejolak harga pangan biasa. Tapi kalau berlangsung terus menerus itu masalah. Krisis pangan bisa kembali terjadi," tegasnya.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Food and Agriculture Organization of the United Nations, sebut Khudori, indeks harga pangan sejak Desember 2010 sampai Januari 2011 mengalami kenaikan 3,4 persen.
"56 persen pangan diekspor oleh tiga negara, Australia, Amerika, dan beberapa negara Eropa. Harus diwaspadai jika mereka menutup kapasitas ekpornya," paparnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: