"Ya nggak apa-apa, nggak juga (takut)," ujar singkat Neshawati kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta (Kamis, 6/1).
Neshawati yang berprofesi sebagai pengacara itu, mengaku tidak mengetahui dari siapa inisiatifnya sehingga terjadi beberapa kali pertemuan antara dirinya dengan calon Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud.
"Saya gak tau, saya nggak mengundang karena pada dasarnya saya dimintai tolong untuk mempertemukan dengan bapak agar minta penjelasan mengenai duduk perkara putusan kasus pilkada Bengkulu Selatan karena waktu itu dia tidak datang katanya. Dia bilang dia dizolimi oleh pengacaranya," ujar Nesha.
Sebelumnya diberitakan, Nesha pernah mengaku bertemu sebanyak dua kali dengan Dirwan. Nesha mengatakan pertama kali mengenal Dirwan saat datang bersama pamannya, Zaimar, ke apartemen tempat keluarga Arsyad tinggal.
Saat itu, Arsyad sedang tidak berada di rumah. Dirwan dan Zaimar datang bersama Edo, Arif, dan seorang lainnya. Nesha mengaku bertanya maksud kedatangan Dirwan. Waktu itu, ia mengaku perkaranya sudah diputus kalah. Namun, Dirwan mengaku sudah dizolimi dengan putusan MK waktu itu karena sepanjang perkaranya ditangani MK, dirinya tidak pernah dimintai keterangan karena pengacaranya melarang.
[yan]
BERITA TERKAIT: