Mengakhiri tahun 2010, satu lagi jurnalis terbunuh ketika menjalankan tugasnya. Adalah Pimpinan Redaksi Mingguan Pelangi Maluku, Alfrets Mirulewan, ditemukan meninggal dalam kondisi luka di beberapa bagian tubuhnya di Pantai Kisar, Maluku pada 17 Desember, setelah tiga hari sebelumnya dinyatakan hilang. Belum diketahui pasti penyebab kematian Alfrets. Namun berdasarkan kabar dari Koordinator Maluku Media Center, Insany Syahbarwaty, Alfrets diduga dibunuh. Kemungkinan besar terkait dengan liputan investigasi untuk mengusut adanya penyalagunaan BBM bersubsidi di Pelabuhan Wonreli.
Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pers, Hendrayana dalam rilisnya kepada
Rakyat Merdeka Online (Rabu, 22/12), menilai apa yang dialami oleh Alfrets Mirulewan adalah bukti nyata bahwa perlindungan terhadap Jurnalis masih sangat lemah. Selain itu peristiwa ini membawa preseden buruk bagi kemerdekaan Pers dan Kebebasan berekspresi di Indonesia.
Pada periode bulan Januari-Oktober 2010, jumlah kasus kekerasan fisik yang dipantau oleh LBH Pers sebanyak 36 kasus. Kekerasan fisik yang dialami
jurnalis di lapangan berupa penganiayaan dalam bentuk pemukulan, pengeroyokan dan pelemparan sampai dengan pembunuhan. Sedangkan kasus kekerasan non fisik terhadap jurnalis sebanyak 29 kasus.
Kekerasan non fisik yang dialami jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya di lapangan biasanya dalam bentuk perampasan kamera, pelarangan liputan, intimidasi dan ancaman teror dari pihak-pihak tertentu.
Berdasarkan tabel kasus kekerasan non fisik selama tahun 2010 paling banyak dilakukan oleh Massa, aparat pemerintah dan ormas/LSM.
Karena itu LBH Pers meminta kepada Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengambil langkah kongkrit terkait meninggalnya Alfrets Mirulewan. Tindakan tegas dari Kapolri ini sangat diperlukan agar tidak ada lagi kasus pembunuhan terhadap jurnalis yang dapat ditolerir, dan menuntut kepada para aparat penegak hukum didaerah untuk menindaklanjuti kasus seperti ini secara serius, transparan dan akuntabel dalam melakukan proses penyidikan dan
terbuka kepada masyarakat.
[wah]
BERITA TERKAIT: