Hal itu dikatakan Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, di dtengah diskusi bertajuk "Jaksa Agung dalam Kandungan", di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/11).
"Mengapa dia begitu mudah menyuap karena ada sistem yang membolehkan. Memunculkan figur berani bersih dalam sistem korup memang agak sulit," ujar Ifdhal.
Publik juga menjadi tidak berani terlalu tinggi menaruh harapan pada sosok-sosok yang punya keberanian karena mengetahui begitu parahnya sistem koruptif di lembaga hukum.
"Jangan anggap dia Superman dalam sistem yang koruptif ini. Karena itu, figur yang kita lihat adalah orang yang berani melawan sistem yang sudah berkembang dalam organisasinya," lanjutnya.
Ia mengatakan, mengapa pula kasus pajak Gayus hingga kini berjalan amat lambat disebabkan sistem koruptif.
"Untuk menerobos ini perlu ada tindakan yang berani melawan yang dianggap tradisi," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: