Keempat anggota BAKN DPR yang bertolak ke Belanda adalah Muhammad Sohibul Imam (FPKS), Nur Yasin (FPKB), dan Mustafa Assegaf (FPPP) dan Eva Kusuma Sundari (FPDI Perjuangan)
Kunjungan kerja yang telah diagendakan hingga tanggal 19 November ini dalam rangka peningkatan reformasi sektor keuangan negara.
Demikian diutarakan anggota BAKN, Muhammad Sohibul Iman saat berbicara dalam konferensi pers di
pressroom DPR gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (8/11).
"Kami pahami sikap kritis media massa dan masyarakat secara umum atas rentetan kunjungan kerja DPR maupun eksekutif ke luar negeri, tapi kami menjamin yang dilakukan kami ini akan betul-betul akuntabel dan transparan," kata Sohibul memastikan.
Sumber dana kunker sendiri berasal dari hibah Asian Development Bank (ADB) yang digelontorkan pemerintah Belanda. Hibah tersebut dimasukkan ke mekanisme APBN sebagaimana tertera dalam Dipa Sekretariat DPR disertai rencana kerja yang telah disetujui oleh ADB.
Untuk diketahui pula, lanjut Sohibul, semua pembiayaan, jadwal kerja mereka nanti sepenuhnya ditentukan pihak Belanda. Sesuai konfirmasi mulai tanggal 16-18 November, telah dijadwalkan pertemuan dengan pihak parlemen Belanda, BPK dan Kementerian Keuangannya.
"19 November kami akan pulang ke Indonersia. Seluruh kegiatan akan dilakukan di Den Haag. Jadi tidak ada wisata-wisata ke tempat lain," papar dia lagi.
Selain DPR, rombongan ke Belanda juga diikuti pihak BPK, Bapenas dan Kementerian Dalam Negeri.
"Kami ingin rencana kerja ke luar negeri ini menjadi seterang-terangnya kepada publik. Kami baru akan berangkat minggu depan, tidak akan sembunyi-sembunyi. Kami akan menggunakan pintu biasa di bandara," tukasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: